Wednesday, May 01, 2013
Tony, The Mechanic
This would be my favorite dialog in the movie.
Pepper : "I got you."
Tony : "I got you first."
Lots of twists. Lots of hi-tech-thing-i-don't-know-what-it's-called. The house party protocol and the clean slate protocol were AWESOME. The barrel of monkey were funny and awesome and surprising at the same time. There's so much I love from this movie though the villain thing was quite predictable and I think it's weird that Air Force One's window glass is not bulletproof. But hell yeah everybody loves superhero!
P.S I waited 10 minutes for the post credits scene insisting my friend that I would watch to the very end and almost 20 minutes late for my next class. But yeah marvel's post credit scenes are worth waiting, right?
Thursday, April 18, 2013
My First Jjajangmyun~~
I'm back hahaha
Wednesday, July 20, 2011
Start and Finish
Harus mulai dari mana?
Ini nih satu pertanyaan yang paling sering buat aku batal nulis. Selalu bingung bagaimana mengawali tulisan. Impian buat jadi penulis masih ada, tetap, tapi sayangnya suka hibernasi, beberapa kejadian aja yang bisa membangkitkan niat menulis. Nah,kejadian apa yang mendorong aku nulis kali ini?
Liburan tuh saatnya beli buku banyak dan nikmatin waktu sepuasnya buat baca buku. I spent a lot for books this holiday and that shocked my mom haha. Yeah, dan semakin banyak buku yang aku baca, semakin besar keinginan untuk bisa melihat bukuku sendiri dibeli orang dan orang bisa menikmatinya. Dan inilah yang bikin aku nulis lagi kali ini.
Problem lainnya adalah, kadang ketika aku berhasil memulai sebuah tulisan, aku nggak tau bakal berujung gimana tulisan tersebut. Jadi yang ada di otak itu jalan ceritanya tanpa aku tau akhirnya mau seperti apa. Nah loh. Kenapa bisa begitu?
Selama ini yang ada di pikiranku cuma aku nulis cerita panjaaannnggg dan jadi sebuah novel. Tapi seiring semakin banyak buku yang aku baca, aku tau, bahwa nggak harus nulis cerita panjang-panjang biar jadi sebuah buku. Bisa aja dimulai dari nulis sedikit-sedikit trus dikembangin jadi cerpen atau esai terus kumpulan dari semuanya baru membentuk sebuah buku. Di SD,cerita yang aku tulis pendek-pendek, tapi pasti selesai dan jalur ceritanya “bener”. Tapi di SMP, mulai deh kenal yang namanya Teenlit, jadi kepengin nulis kayak gitu, jadi nyoba nulis bareng temen jadilah beberapa buku penuh tulisan yang inti ceritanya sebenernya itu-itu aja tapi ga selesai-selesai. Well, I don’t even know where the books are right now K
So, what I’m trying to do now, is to write something that will have an end. Maksudku, ga cuma nulis asal-asalan, dimulai tapi ga diselesaiin. From now on, I have to finish what I have started J
Saturday, June 18, 2011
Salad For Five
Masing-masing orang menyukai salad dengan proporsi sesuai yang mereka suka. Tapi bagi kami berlima, semangkuk salad yang ideal memiliki proporsi yang menggambarkan persahabatan kami. Disusun di atas selada yang segar, yang menjadi pemersatu kami. Potongan buah segar berwarna warni adalah lapisan berikutnya. Potongan jelly pun dimasukkan setelahnya. Sekarang dimulailah tahap mengisi rongga-rongga di antara buah dan jelly tersebut. Kentang, makaroni, dan telur dimasukkan dengan beraturan agar mangkuk kecil itu mampu menampung semua keinginan kami. Jagung ditaburkan di atasnya. Salad kami sudah menggunung, penuh, nyaris lengkap. Saus Thousand Islands mengalir menutupi isi mangkuk tersebut. Ah, sesendok mayonaise pun menambah kelezatan salad kami. Hmm. Terkadang kami terlalu bersemangat dalam menyusun salad dalam mangkuk sehingga kami membutuhkan tempat yang lebih besar. Sebuah piring besar pun selalu kami siapkan untuk mengatasi masalah overload tersebut. Kami aduk semua isi salad tersebut agar semuanya tercampur rata dengan saus di atasnya. Hmm, lezatnya. Lima buah garpu penuh semangat mengambil bagian yang paling disukai. Eits, bukan berarti kami hanya makan sesuai kesukaan kami, kami juga makan bagian yang disukai teman kami, biar banyak rasa dalam mulut kami, manisnya jagung, segarnya buah, kentang yang mengenyangkan, gurihnya telur dan makaroni, dan jelly manis yang kenyal di mulut. Ahh semangkuk salad untuk berlima ini memang paling ideal, penuh variasi, dan kami dapat saling berbagi. Semangkuk salad yang hanya berisi buah atau kentang atau jelly atau jagung atau telur saja tentu tidak dapat disebut salad, dan betapa tidak menyenangkannya makan hanya satu jenis yang kami suka. Begitu pula kami, kami, saling melengkapi, saling berbagi, dalam semangkuk salad, ikatan persahabatan. Terkadang ketika masalah datang, kami butuh hati yang lebih besar, bagaikan sebuah piring yang dapat mengatasi masalah terlalu banyaknya keinginan dalam semangkuk salad, dalam diri kami. Terima kasih, kawan, untuk persahabatan yang indah ini. J