CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Pages

Tuesday, August 31, 2010

Semangat Nasionalisme Generasi Muda

Semangat Nasionalisme Generasi Muda

Setiap tahun sejak Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta, tanggal 17 Agustus selalu menjadi hari penting bagi seluruh masyarakat Indonesia. Upacara peringatan hari kemerdekaan yang diselenggarakan di Istana Merdeka sudah merupakan sebuah tradisi untuk merayakan HUT RI setiap tahunnya. Upacara menaikkan sang saka merah putih dilaksanakan pada pagi hari dan upacara penurunannya pada sore hari. Selain upacara, ritual lain yang selalu ada menjelang peringatan HUT RI adalah pidato kenegaraan oleh Presiden RI pada tanggal 16 Agustus. Pidato kenegaraan tahun ini disesuaikan dengan tema perayaan HUT RI ke-65 yaitu, “DENGAN SEMANGAT PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945, KITA SUKSESKAN REFORMASI GELOMBANG KEDUA, UNTUK TERWUJUDNYA KEHIDUPAN BERBANGSA YANG MAKIN SEJAHTERA, MAKIN DEMOKRATIS DAN MAKIN BERKEADILAN”.

Dengan tema HUT RI yang penuh semangat tersebut, bagaimanakah peringatan HUT RI tahun ini? Banyak orang mengatakan peringatan HUT RI tahun ini tidak semeriah biasanya, hal itu mungkin disebabkan karena suasana bulan Ramadhan. Banyak masyarakat yang lebih berkonsentrasi pada ibadah puasanya sehingga banyak pula lingkungan yang tidak mengadakan acara peringatan HUT RI seperti biasanya. Ada lingkungan yang biasanya mengadakan beberapa acara dan perlombaan untuk memperingati HUT RI, namun pada tahun ini perlombaan tersebut ditiadakan dengan alasan banyak warga yang sedang menjalankan ibadah puasa. Mayoritas masyarakat Indonesia memang berpuasa, namun seharusnya hal itu tidak mengurangi kemeriahan perayaan HUT RI tahun ini, perlombaan boleh ditiadakan tapi juga harus disediakan acara alternatif yang tidak menguras tenaga sehingga tidak mengganggu ibadah puasa.

Jika peringatan HUT RI di kalangan masyarakat tidak terlalu meriah, lalu, bagaimana dengan perayaan HUT RI di Istana Merdeka? Tahun ini, upacara peringatan HUT RI di Istana Merdeka pun tergolong “sepi” karena ketidakhadiran para mantan Presiden RI, terutama Ibu Megawati yang sejak berhenti menjabat tidak pernah menghadiri Upacara Peringatan HUT RI di Istana Merdeka. Mantan wakil presiden yang hadir hanya Try Sutrisno dan Jusuf Kalla. Hal ini tentunya sangat disayangkan mengingat para mantan presiden pernah menduduki jabatan penting di negara ini tetapi tidak menghadiri upacara di Istana Merdeka. Mungkin upacara hanya dianggap sebagai sebuah simbol, tapi tentunya kehadiran para mantan presiden akan membawa kesan yang lebih baik, kehadiran mereka dapat menunjukkan kecintaan mereka terhadap tanah air kita.

Namun, di sisi lain, sebagian masyarakat menyelenggarakan peringatan HUT RI secara meriah dan mengagumkan. Di Jayapura, Papua, masyarakat membentangkan bendera raksasa di Kampung Skouw Wutung, yang berbatasan dengan Papua Nugini. Mereka mengklaim bendera berukuran 165x47 meter yang dipasang pada 33 tiang penyangga sebagai simbol 33 provinsi di Indonesia itu sebagai bendera merah putih terbesar di dunia. Dengan ini masyarakat Papua menunjukkan kecintaannya pada Indonesia, hal ini tentulah sangat membanggakan.

Sedangkan di Desa Kalak, Pacitan, Jawa Timur, mahasiswa pecinta alam mengibarkan bendera merah putih berukuran 10x15 meter di dasar lubang raksasa (gua terdalam di Indonesia) sedalam 120 meter. Di Wakatobi diadakan upacara pengibaran bendera di dalam Laut Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Upacara dilaksanakan di kedalaman 17 meter dan dihadiri 65 peserta. Tata cara upacara juga mirip dengan upacara di darat. Hal ini menunjukan ada banyak cara untuk memperingati HUT RI, tidak hanya dengan perlombaan atau upacara biasa, tetapi dengan kreativitas kita bisa memunculkan inovasi bagaimana caranya memperingati HUT RI agar lebih menarik. Perayaan HUT RI yang menarik pun tentunya akan membangkitkan semangat generasi masyarakat agar lebih berjiwa nasionalis, terutama generasi muda.

Saat ini partisipasi generasi muda untuk menyalurkan aspirasi dan ide kreatif untuk mengembangkan negeri ini masih kurang. Jiwa nasionalisme pun belum dimiliki sebagian generasi muda, padahal generasi muda adalah penerus bangsa ini. Lalu apa yang bisa dilakukan generasi muda? Sederhana saja, pada era globalisasi ini, banyak social media yang bisa menampung aspirasi dan menunjukkan nasionalisme kita, seperti facebook dan twitter. Kita bisa menyatakan kebanggaan kita terhadap bangsa Indonesia melalui social media tersebut. Mungkin memang terkesan sepele, tapi kalau semangat nasionalisme tidak dimulai dari diri sendiri sekecil apapun usahanya bagaimana bisa kita menyebarkannya kepada masyarakat luas? Kalau kita merasa peringatan HUT RI saat ini tidak menarik, kita harus bisa menciptakan peringatan HUT RI yang menarik, tapi tentunya masih dalam batas kewajaran.

Sesuai dengan tema HUT RI pun, kita harus bersemangat mewujudkan bangsa Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan adil. Indonesia adalah tanah air kita, tumpah darah kita, sudah seharusnya kita memberikan kontribusi untuk memajukan bangsa ini. Cintai bangsa kita ini. Dirgahayu Indonesia!

No comments: