CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Pages

Friday, July 09, 2010

Ariel - Luna Maya - Cut Tari

Kasus video porno Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari sudah sebulan lebih ini dibicarakan masyarakat Indonesia. Ketiganya juga sudah resmi dinyatakan sebagai tersangka. Yang sedang heboh akhir-akhir ini adalah permintaan maaf dari Cut Tari dan Luna Maya. Masyarakat menuntut permintaan maaf dari mereka bertiga karena telah merusak moral bangsa. Nah, saya kurang setuju dengan hal ini.

Pertama, masyarakat meminta permintaan maaf, bahkan ada beberapa orang yang ketika diwawancara oleh infotainment berkata, “Harusnya mereka minta maaf dan minta maafnya yang tulus dong”. Nah, ini yang aneh, seharusnya permintaan maaf yang tulus itu kan timbul dari seseorang yang mengakui kesalahannya, merasa menyesal, dan memiliki kesadaran diri untuk meminta maaf. Kalau minta maafnya karena diminta ya pasti tidak tulus.

Kedua, acara infotainment seringkali membuat pertanyaan-pertanyaan yang rancu dan mempengaruhi pemikiran masyarakat. Misalnya saja, “CT telah berselingkuh dua kali, dan suaminya tetap bersabar. Apakah suami dari CT itu tidak normal?” dan beberapa pertanyaan lain yang jelas-jelas mempertanyakan kejantanan dari suami CT.

Saya salut dengan suami dari CT yang masih mau menemani istrinya dalam kasus seperti ini, masih bisa mengontrol diri dan bersabar. Kita tidak perlu meributkan apakah mereka akan bercerai, itu kan masalah rumah tangga mereka. Dan lagi, kalau misalnya kalian di posisi CT, pasti di saat-saat seperti ini membutuhkan banyak dukungan, dan keberadaan suaminya tentu akan sangat membantu.

Mungkin suaminya memang bisa menerima kesalahan istrinya dan memaafkannya. Mungkin juga ia tidak mau menceraikan sekarang karena akan makin menambah beban dari CT sendiri. Saya yakin pasti ia sudah mempunyai pertimbangan tersendiri.

Banyak laki-laki yang berselingkuh dan banyak juga istri yang memaafkan mereka, apa salahnya seorang suami yang mengetahui istrinya berselingkuh dan memaafkannya?

Coba bayangkan kalau kalian melakukan kesalahan kepada orang tua dan bukannya dimarahi tetapi dimaafkan begitu saja, itu malah akan membuat perasaan bersalah yang lebih dalam, jadi jangan pikir “wah CT enak ya dimaafkan begitu saja”.

Ketiga, masalah ‘merusak moral bangsa’, kasus-kasus video porno seperti ini bukan yang pertama kali, sudah banyak kasus lain, sangat tidak adil menurut saya kalau kita menghakimi gara-gara mereka bertigalah moral bangsa jadi rusak. Bukan berarti menurut saya mereka tidak bersalah, tapi bersalah dalam hal apa itu yang perlu dijelaskan.

Dengan adanya UU Pornografi itu mereka jelas telah melakukan kesalahan dengan membuat video seperti itu. Tapi bukan karena merekalah moral bangsa menjadi rusak, karena si pengunggah video itu moral bangsa jadi rusak. Seharusnya ketiga artis itu mengetahui resiko perbuatan mereka, dan karena kelalaian mereka juga video itu bisa berada di tangan orang lain, tapi jika si pengunggah itu tidak menunggah video tersebut di internet, tentu masalahnya tidak akan seperti ini. Masalah akan berhenti pada kesalahan artis tersebut karena membuat video porno. Kalau masyarakat sampai bisa menonton, dan banyak tindak kriminal yang dilakukan karena pengaruh video itu, itu semua menurut saya adalah kesalahan si pengunggah. Pengunduh dan penyebar tentunya juga bersalah, tapi apakah mungkin mereka semua ditangkap?

Saya tidak bermaksud membela pihak-pihak tertentu, ini hanya ungkapan kejengkelan saya karena banyak mesyarakat yang men-judge dengan seenaknya, padahal kita ini negara hukum, serahkan saja masalah seperti ini kepada yang berwenang, and mind your own business.

No comments: